HISTORIA NO MEMORIA - EXILADU, AZILU, HAKSOIT LUTU, LOMPAT PAGAR, REFUJIADU, EMIGRASAUN
Nicolau Lobato Nicolau Lobato Komandante Xanana Nino Konis Santana Taur Matan Ruak
Hanoin Hikas | TEMPO NO MEMORIA | Ita Nia Historia
 
In Memoria
Saudozu Companheiro

Helder Manuel Pires de Piedade

quinta-feira, 27 de fevereiro de 2014

Timor Leste: Memori, Memorial dan Wacana ‘Integrasi’

Aboeprijadi Santoso

TIMOR LESTE memasuki era baru. Dengan penarikan mundur tentara PBB sejak 1 Januari 2013, negeri ini kini berada di tengah suasana optimis menghadapi tantangan untuk berdiri sendiri sepenuhnya untuk pertama kali sejak ratusan tahun silam. Setiap bangsa memerlukan historiografi – penggagasan dan penulisan sejarahnya sendiri. Karena itu, pengalaman masa silam mereka, betapa pun pahit dan manisnya, merupakan suatu warisan yang penting sebagai bekal bangsa. Timor Leste memiliki masa silam yang sebagian besar kelam. Ini tercermin dengan jelas dari relik-relik, bangunan dan memorial serta memori atau kenangan masyarakat. Menurut peneliti Australia Michael Leach, monumen-monumen historis, gedung-gedung dan tugu peringatan (memorial) dapat menciptakan ‘memori yang pelik’ bagi Timor Leste untuk mengonsepsikan pembentukan bangsa (nation building). Kecuali rumah moyang yang keramat, uma lulik, semua bangunan di Timor Leste memiliki asal-muasal yang bercampur.[1] Oleh karena itu, gedung dan memorial itu perlu ditafsir kembali dalam kerangka tiga lapisan warisan budaya: kolonialisme Portugis 1512-1975, kolonialisme Indonesia 1975-1999, dan periode pasca transisi 1999 dan kemerdekaan.

Baca lengkap >> 

Timor Leste: Memori, Memorial dan Wacana ‘Integrasi’

Sem comentários:

Hakerek ba Ami konta
Imi nia istoria, Ita nia istoria, Timor nia istoria.